Awal mula pertemuan kami saat duduk di bangku SMP bermula dari sekadar saling berkirim SMS. Waktu itu, teknologi belum secanggih sekarang, dan SMS adalah cara paling seru untuk berkomunikasi. Aku masih ingat bagaimana rasa deg-degan setiap kali ada notifikasi masuk, berharap itu darinya. Pesan-pesan sederhana seperti "Lagi apa?" atau "Udah makan belum?" lambat laun menjadi percakapan yang lebih dalam.Dari saling berkirim pesan, kami mulai semakin akrab dan merasa nyaman satu sama lain. Percakapan yang tadinya singkat, jadi semakin panjang, membicarakan banyak hal mulai dari hal-hal kecil hingga cerita tentang mimpi dan cita-cita. Perlahan, perasaan itu tumbuh, dan tanpa disadari, kami mulai jatuh cinta.

Setelah penantian yang panjang, akhirnya momen yang tak terduga datang. Tanpa ada lamaran resmi seperti kebanyakan orang, dia tiba-tiba datang ke rumah. Dia tidak memberi tahu keluarga terlebih dahulu, hanya bilang ingin silaturahmi. Semua tampak biasa saja, tidak ada yang menyangka apa yang akan terjadi.
Namun, di tengah pertemuan itu, dia mengungkapkan niatnya untuk melamar. Kejutan yang manis dan mengharukan itu menjadi momen yang sangat berkesan bagi kami. Setelah sekian lama bersama, akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Keputusan itu menjadi puncak dari perjalanan panjang yang telah kami lalui bersama, penuh dengan suka dan duka, hingga akhirnya siap melangkah ke babak baru dalam hidup kami.